Regency Barito Kuala
Kabupaten Barito Kuala adalah sebuah wilayah kabupaten yang
terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah
Marabahan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 2.996,46 km² dan berpenduduk
sebanyak 318.044 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020). Sebagian wilayah
Barito Kuala termasuk dalam calon Wilayah Metropolitan Banjar Bakula Kabupaten
Barito Kuala berbatasan dengan provinsi Kalimantan Tengah, tepatnya di
kabupaten Kapuas, dan lokasinya berada di tepi laut. Barito Kuala dijuluki
sebagai “bumi ije jela” yaitu bumi selidah. Mayoritas penduduk yang bersuku
dayak bakumpai, da nada beberapa juga yang bersuku banjar, dan dayak ngaju
Kapuas.
Barito Kuala memiliki beberapa delta
yang disebut pulau. Pulau tersebut terdapat
di tengah-tengah sungai Barito yang membelah kabupaten Barito Kuala. Sungai
Barito lebarnya lebih dari 1 km. Delta tersebut antara lain:
1. Pulau Kembang (hutan
wisata, habitat kera ekor panjang)
2. Pulau Bakut (terdapat
jembatan Barito, habitat bekantan)
3. Pulau Kaget (cagar
alam, habitat kera hidung panjang, yaitu bekantan)
4. Pulau
Sugara (pulau yang berpenduduk)
5. Pulau Alalak (pulau
yang berpenduduk)
6. Pulau
Sewangi (pulau
yang berpenduduk)
Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Barito_Kuala
Barito kuala memiliki 3 jembatan besar yaitu:
1. Jembatan barito
2. Jembatan Rumpiang
3. Jembata sei alalak
Jembatan Sei Alalak memiliki
fungsi yang sangat penting sebagai sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin
dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan di Kalimantan Tengah.
Diketahui Jembatan Sei Alalak yang sebelumnya bernama Jembatan Kayu Tangi 1
membentang di atas sungai Alalak menghubungkan Kota Banjarmasin dan Kabupaten
Barito Kuala sekaligus akses utama ke Kalimantan Tengah. jembatan sei alalak
ini mendapat gelar dari para netizen masyarakat di kalimantan yaitu
"jembatan basit".
Salah satu tarian yang berasal dari kabupaten barito kuala yaitu
“TARI MAHELAT LEBO”
Yaitu tarian Tari Mahelat Lebo,
atau berarti "Membentengi Kampung", adalah tarian khas yang berasal
dari Kalimantan Selatan. Tarian ini sarat dengan nilai-nilai keberanian.
Tari Mahelat Lebo merupakan
sebuah tari yang diilhami dari perjuangan suku Dayak Bakumpai pada zaman dulu
sebagai bentuk perlawanan yang muncul akibat ancaman dari alam nyata maupun
alam gaib. Dalam keseharian ‘pelindung desa tersebut’ dibekali dengan
latihan-latihan perang yang senantiasa diawali upacara adat sebagai bentuk
permohonan keselamatan dan perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Karena itu dalam tarian ini para
penari akan tampak bersemangat dengan irama lagu yang cepat, dengan membawa
replika senjata khusus suku dayak seperti mandau, sipet dan talabang (tameng)
sehingga timbul semangat dan kepercayaan dan media untuk pengusir roh-roh
jahat. Mereka turun berjuang untuk mempertahankan dan melindungi kampung mereka
dari gangguan-gangguan yang bersifat mengancam.
Komentar
Posting Komentar